25 Februari 2013

BINTANG

Terdiam dalam bayangan malam
Setitik cahaya dengan kedipan,
Melambai pelan tak karuan,
Menyapaku yang sedang tertunduk bisu,
Mengedipkan mata di pundakku,
Mencoba merangkul dan berbisik lesu,
“Ada apa kawan, Mengapa tatapanmu penuh khayalan??”
“Ah, aku baik-baik saja, kau yang tak pandai menerawang.”
“Lalu, apa arti khayalanmu itu??”
“Ah, ini hanya sekadar pengisi waktu dan rindu, dan aku tahu kau pun pasti sedang rindu.
Kau rindu padanya, yang menatapmu penuh cinta, menantimu dengan setia,
dan berharap dirimu tak hilang di batas senja.”
“Lantas apa yang kau rindukan??”
“Hmm.. Aku merindukan bahagia, yang datang dari bintang, sama sepertimu,
Bercahaya, Suci tak bercela...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar